Headline News

Senin, 30 April 2012

Siriah Batando Hormat

Sirih, Simbol Penghormatan Orang Minang 
Padang, MNC -- Tradisi mengunyah sirih sudah ada sejak ratusan tahun lalu oleh nenk moyang orang minang, sejak masuknya jaran hindu di Minangkabaut, tradisi mengunyah sirih tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.


Tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh golongan rakyat jelata, namun wanita, pria, masyarakat dengan tingkat sosial lebih tinggi, bahkan keluarga kerajaan juga melakukan tradisi ini.


Untuk mengunyah sirih, ada empat bahan yang diperlukan yaitu daun sirih atau buah sirih yang biasa dipakai di Sumatera Barat, pinang, gambir dan kapur sirih. Daun sirih dipercaya memiliki khasiat, untuk mengutakan gigi dan memperpanjang usia


Sirih merupakan simbol di alam yang mewakili kerendahan hati, saling kasih dan menghormati satu sama lain. Filosofi ini didapat dari cara pohon sirih tumbuh yang menjalar ke atas tanpa merusak tempat mereka hidup atau inangnya.



Pinang sebagai simbol dari kerendahan, kejujuran, kehormatan, keinginan untuk bekerja dengan tulus dan ikhlas. Filosofi ini didapatkan dari cara pohon pinang yang tumbuh lurus ke atas dengan buah yang bergerombol banyak.


Kapur sirih yang putih menyimbolkan hati yang murni dan ketulusan, tapi saat dibutuhkan bisa menjadi sesuatu yang agresif dan berbahaya.


Sementara gambir dengan rasa pahitnya melambangkan keberanian dan kesabaran. Makna ini dapat dilihat dari warna daun gambir yang kuning dan harus menggunakan cara yang khas untuk mengunyahnya. Maksudnya adalah saat seseorang menginginkan sesuatu, harus bersabar atas semua proses untuk menerimanya.


Karena hal tersebut, tradisi ini termasuk penting untuk masyarakat minangkabau yang percaya bahwa mengunyah sirih merupakan tradisi yang memiliki makna sebagai pemersatu harapan untuk menjadi seseorang yang selalu rendah hati, memiliki hati yang murni juga tulus tetapi agresif, jujur, juga sabar.


Orang Minang masih menjaga kuat tradisi ini hingga sekarang. Semua kegiatan, seperti upacara kelahiran, pernikahan, penyambutan tamu, atau pun ritual yang sakral tradisi ini terus dilakukan. Karena mengunyah sirih dijadikan sebuah isyarat komunikasi yang terbuka dan membangun tali persaudaraan. Tidak ada orang yang boleh menolak, jika sudah ditawarkan sirih karena itu simbol penghormatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons